Selasa, 17 Maret 2015

Mengenal Hari Bacang...Sebuah peringatan untuk Qu Yuan



Hari bacang yang diperingati setiap tanggal 5 bulan ke 5 penanggalan Imlek, menurut beberapa sumber yang pernah saya baca, hari bacang merupakan sebuah penghormatan terhadap seorang menteri dari Tiongkok tepatnya Negara Chu yang bernama Qu Yuan. Ia adalah seorang pejabat yang berbakat dan setia pada negaranya. Tapi seperti kata pepatah "Semakin tinggi pohon semakin besar angin menerpa" dan itu berlaku bagi menteri Qu Yuan, ia dikritik oleh keluarga raja yang tidak senang padanya yang berakhir pada pengusirannya dari ibu kota negara Chu. Lalu pada tanggal 5 bulan ke 5 penanggalan Imlek Qu Yuan bunuh diri dengan melompat ke sungai Miluo. Rakyat yang kemudian merasa sedih kemudian mencari-cari jenazah sang menteri di sungai tersebut. Mereka lalu melemparkan nasi dan makanan lain ke dalam sungai dengan maksud agar ikan dan udang dalam sungai tersebut tidak mengganggu jenazah sang menteri. Kemudian untuk menghindari makanan tersebut dari naga dalam sungai tersebut maka mereka membungkusnya dengan daun-daunan yang kita kenal sebagai bacang sekarang. Setelah Qu Yuan terjun ke Sungai Mi Luo, ada seorang dari Negara Chu yang bertemu dengan arwah Qu Yuan. Qu Yuan memberitahu orang ini, orang-orang yang menghormati Qu Yuan dengan melempar makanan ke sungai semuanya habis diperebutkan ikan-ikan dan udang. Maka Qu Yuan berpesan kepada orang tersebut untuk menyampaikan kepada orang banyak agar makanan yang dipersembahkan dibungkus dengan daun bambu, dan dipersembahkan pada tanggal 5 bulan 5 Imlek. Inilah asal mula makan bacang pada Hari Raya Duan Wu Jie.


Ada sumber lain yang menyebutkan bahwa hari bacang telah dirayakan oleh suku Yue di selatan Tiongkok pada zaman Dinasti Qin dan Dinasti Han. Perayaan yang mereka lakukan adalah satu bentuk peringatan dan penghormatan kepada nenek moyang mereka. Kemudian setelah terasimilasi secara budaya dengan suku Han yang mayoritas, perayaan ini kemudian berubah dan berkembang menjadi perayaan Peh Cun yang sekarang kita kenal. Tradisi makan bakcang secara resmi dijadikan sebagai salah satu kegiatan dalam festival Peh Cun sejak Dinasti Jin. Sebelumnya, walaupun bakcang telah populer di Cina, namun belum menjadi makanan simbolik festival ini. Bentuk bacang sebenarnya juga bermacam-macam dan yang kita lihat sekarang hanya salah satu dari banyak bentuk dan jenis bacang tadi.

 sumber : Wikipedia dan katalog Vihara Dharma Bhakti Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar