Hari bacang yang diperingati
setiap tanggal 5 bulan ke 5 penanggalan Imlek, menurut beberapa sumber yang
pernah saya baca, hari bacang merupakan sebuah penghormatan terhadap seorang menteri
dari Tiongkok tepatnya Negara Chu yang bernama Qu Yuan. Ia adalah seorang
pejabat yang berbakat dan setia pada negaranya. Tapi seperti kata pepatah "Semakin
tinggi pohon semakin besar angin menerpa" dan itu berlaku bagi menteri Qu Yuan, ia dikritik oleh
keluarga raja yang tidak senang padanya yang berakhir pada pengusirannya dari
ibu kota negara Chu.
Lalu pada tanggal 5 bulan ke 5 penanggalan Imlek Qu Yuan bunuh diri dengan
melompat ke sungai Miluo. Rakyat yang kemudian merasa sedih kemudian
mencari-cari jenazah sang menteri di sungai tersebut. Mereka lalu melemparkan
nasi dan makanan lain ke dalam sungai dengan maksud agar ikan dan udang dalam
sungai tersebut tidak mengganggu jenazah sang menteri. Kemudian untuk
menghindari makanan tersebut dari naga dalam sungai tersebut maka mereka
membungkusnya dengan daun-daunan yang kita kenal sebagai bacang sekarang. Setelah
Qu Yuan terjun ke Sungai Mi Luo, ada seorang dari Negara Chu
yang bertemu dengan arwah Qu Yuan. Qu Yuan memberitahu orang ini, orang-orang
yang menghormati Qu Yuan dengan melempar makanan ke sungai semuanya habis
diperebutkan ikan-ikan dan udang. Maka Qu Yuan berpesan kepada orang tersebut
untuk menyampaikan kepada orang banyak agar makanan yang dipersembahkan
dibungkus dengan daun bambu, dan dipersembahkan pada tanggal 5 bulan 5 Imlek.
Inilah asal
mula makan bacang pada Hari Raya Duan Wu Jie.
Ada sumber lain yang menyebutkan bahwa hari
bacang telah dirayakan oleh suku Yue di selatan Tiongkok pada zaman Dinasti Qin
dan Dinasti Han. Perayaan yang mereka lakukan adalah satu bentuk peringatan dan
penghormatan kepada nenek moyang mereka. Kemudian setelah terasimilasi secara
budaya dengan suku Han yang mayoritas, perayaan ini kemudian berubah dan
berkembang menjadi perayaan Peh Cun yang sekarang kita kenal. Tradisi makan
bakcang secara resmi dijadikan sebagai salah satu kegiatan dalam festival Peh
Cun sejak Dinasti Jin. Sebelumnya, walaupun bakcang telah populer di Cina,
namun belum menjadi makanan simbolik festival ini. Bentuk bacang sebenarnya
juga bermacam-macam dan yang kita lihat sekarang hanya salah satu dari banyak
bentuk dan jenis bacang tadi.
sumber : Wikipedia dan katalog Vihara Dharma Bhakti Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar