Selasa, 17 Maret 2015

PERLU PEMBERSIH, PENGHARUM BADAN, DAN PENYEHAT KULIT, BUKAN SELALU BERARTI PERLU SABUN

Empat bulan sudah saya tak menggunakan sabun, odol, sampo, deterjen, dan segala hal yang berkaitan dengan bahan kimiawi. Dan sejauh ini hasilnya lebih memuaskan dan tak memberi keluhan dan dampak tak nyaman lainnya.

Saya selalu membagi status seperti ini bukan karena saya ingin menjadi ahli kecantikan, hahaha, namun karena merasa peduli dan prihatin terhadap alam. Lebih banyak masyarakat tak tergantung pada industrialisasi, akan lebih baik; karena menekan polusi tanah, udara dan air, sehat alamnya, sehat manusianya.

--

Saya membuat bahan sendiri sebagai pengganti sabun, yakni dibuat dari bahan:
- Daun kemangi (daunnya saja)
- Batang Serai (potong potong sekitar 1 cm)
- Jeruk Nipis
Bahan-bahan variasi tambahan (optional): daun jeruk, oregano, bunga melati, teh hijau, bunga chamomile, bunga chrysantemum, bunga Rosella, dll.

Cara membuat ada dua cara, cara pertama adalah cara basah, yakni dengan mencampurkan semua bahan, lalu mencampurkannya dengan air matang, yang sudah dicampur dengan air garam (gunakan garam ndeso). Masukan ke kulkas supaya awet. Setelah minimal setengah hari, sarinya sudah melarut ke air, campuran bisa dipakai.

Cara kedua adalah dengan mengeringkan dulu semua bahan, dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari. Lalu menyimpannya di dalam toples. Ambil bahan seperlunya lalu siram dengan air agak panas, sekitar 80 derajat, lalu saring. Taruh dalam toples di kulkas.

--

Cara pakai, mandi seperti biasa, lalu kenakan larutan ke tubuh secukupnya, lalu gosok badan dengan alat scrub, bilas. Ulangi sekali lagi tanpa scrubbing. Bilas asal. Pakai handuk.

Alhasil, kulit sehat, bersih, dan harum sepanjang hari.

---

Manfaat kemangi: sebagai deodorant (penghilang aroma tak sedap) sekaligus sebagai pengharum kulit.

Manfaat serai, mengandung zat yang berguna untuk mencegah penyakit kulit, seperti panu, eksim, dll, juga pengharum.

Manfaat jeruk nipis, menyeimbangkan keasaman kulit, pengelupas kulit mati, nutrisi kulit.

Manfaat garam, sebagai antiseptik, pembunuh kuman, dan sebagai pengawet alami yang mengawetkan serei dan kemangi dalam masa penyimpanan.

---

Variasikan juga dengan "lulur minyak" atau kopi sekitar dua minggu - sebulan sekali, caranya seperti di atas, minyak yang dapat digunakan adalah minyak kelapa dan olive.

Selamat mencoba,
Jika anda peduli terhadap kelestarian alam, monggo share.

Catatan:

1. Apakah sabun itu?
Sabun diadaptasikan dari bahasa perancis 'Savon' dan berakar dari kata 'saponin' yakni suatu bahan kimia yang jika dicampur air akan menghasilkan busa.
Pembuatan sabun umumnya memerlukan bahan kimia yang namanya 'kaustik soda'. yang berbahaya, bisa membuat kulit terbakar, dan oksidasi pada logam.

2. Apakah sabun menyehatkan kulit?

- Sabun dapat membuat kulit kehilangan mantel asam alami yang bermanfaat untuk mencegah bakteri. Menggunakan sabun bisa membuat kulit lebih rentan terhadap bakteri.

- Sabun juga menghilangkan minyak kulit yang berfungsi sebagai pelembab alami kulit.

- Sabun tertentu memiliki keasaman netral dan pelembab yang cukup serta nutrisi untuk kulit, namun membuat sabun tersebut menjadi lebih mahal; dan tetap tidak menjamin bahwa zat kimia itu akan aman bagi kulit.

3. Apakah membersihkan kulit harus dengan busa sabun?

- Busa sabun tak ada kaitannya dengan kebersihan; artinya, tidak 'semakin sabun berbusa semakin mampu sabun itu membersihkan'. Bersih tidaknya kulit dari kotoran adalah dari 'scrubbing' atau penggosokan, dan pembilasan dengan air.

- Sabun yang tak terbilas dengan baik justru akan meninggalkan bekas-bekas di sela-sela, dan lama kelamaan bisa menjadi noda kotor.

4. Apakah sabun mengharumkan?

- Mungkin pada saat setelah mandi. Namun lama kelamaan, karena keasaman kulit hilang, bakteri mudah menempel, badan bisa menjadi beraroma tak sedap, juga bekas sabun yang tak terbilas bersih dapat menimbulkan bau apek. Bau ini jika bergabung dengan bakteri, biasanya pada saat suhu panas, plus keringat, tambah berbau tak sedap.

***


Penulis : Hendra Hendarin

2 komentar: