Sabtu, 28 Oktober 2017

Naif Merilis Album 7 Bidadari

    “Cobalah, kau kenali dirimu.”
Demikian bunyi salah satu lirik di 7 Bidadari, album ketujuh dari Naif yang mulai mereka edarkan melalui demajors pada 22 Oktober 2017. Dalam konteks lagu “Kenali Dirimu”, kata-kata tersebut merupakan pesan untuk pahami diri dulu agar bisa lebih mudah dipahami orang lain. Selain itu, sepertinya pesan tersebut juga dapat diarahkan kepada Naif sendiri di album ini, karena pada 7 Bidadari kita dapat mendengar sebuah band yang berusaha mengingat kembali apa yang menjadi esensi musik yang telah mereka mainkan bersama selama 22 tahun.
    “Istilahnya kembali ke fitrahnya,” kata David Bayu, vokalis Naif. “Kami coba menciptakan ulang momen dulu. Rasanya bagaimana sih, saat awal-awal bikin lagu? Tapi pasti nggak bakal bisa sama kayak dulu.” Franki “Pepeng” Indrasmoro sang drummer menambahkan, “Mudah-mudahan KawanNaif (sebutan penggemar Naif) yang sudah lama ikut bisa menemukan apa yang mereka rindukan, yang katanya di Planet Cinta itu hilang.”
    Memang, Planet Cinta yang dilepas pada tahun 2011 itu agak berbeda dibanding karya-karya Naif sebelumnya. Walau masih ada lagu-lagu yang menjadi favorit penggemar, terutama “Karena Kamu Cuma Satu”, secara keseluruhan album tersebut terasa lebih gelap, yang bisa jadi mencerminkan kondisi di Naif ketika itu.    Alhasil, 7 Bidadari yang digarap bersama sound engineer Sony Soebowo sebagai produser terdengar jauh lebih riang dan ringan. “Suasana album ini jauh lebih kondusif dibanding Planet Cinta. Secara internal jauh lebih kondusif, nggak ada beban sama sekali,” kata bassist Emil Hussein. “Nggak ada tekanan dan tenggat waktu sama sekali. Saking nggak adanya, sampai bertahun-tahun nggak dikeluarkan sejak workshop pertama!” Fajar Endra Taruna alias Jarwo, gitaris Naif, mengiyakan suasana yang lebih menyenangkan dalam pembuatan album ini. “Ini album yang sedang asyik lagi. Eksplorasi ke zaman dulunya Naif, jadi bikin lagunya bareng-bareng lagi, garapnya bareng-bareng lagi,” katanya.
    Bukan berarti musik di 7 Bidadari semata-mata pengulangan dari apa yang pernah mereka lakukan. Agak sulit membayangkan Naif di era lagu “Mobil Balap” atau “Posessif” bisa membuat balada anggun dan dewasa seperti “Berubah”. Mereka juga belum tentu berani membuat lagu seperti “Selama Ada Cinta” yang menampilkan warna swing dengan iringan brass section serta permainan piano oleh sang maestro musik jazz Indonesia, Indra Lesmana.
    Sementara itu, “Apa Yang Membuat Dirimu Untuk Terus Di Sini” dan “Sedjak” berisi suara seruling pipa dan gendang yang membuatnya terdengar lebih Indonesia, sejalan dengan lagu pembuka album “Alangkah Indahnya Indonesia” yang mengagumi kekayaan alam negara ini. Lagu “7 Bidadari” sendiri, yang juga menjadi judul album ini, terinspirasi oleh cerita rakyat Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari dan diperkaya oleh alunan string section garapan Oni Krisnerwinto dan Sa’Unine yang sudah lama menjadi kolaborator langganan rekaman Naif. Kontribusi besar juga datang dari Krisna Prameswara, yang sudah satu dekade lebih mendampingi Naif pada keyboard di panggung, dan di album ini mengisi suara keyboard, piano dan synthesizer di lagu “Berubah”, “7 Bidadari”, “Kenali Dirimu”, “Diriku Dirimu” dan “Indah”.
    Tentu saja kontribusi terbesar berasal dari keempat anggota Naif sendiri, yang telah menciptakan identitas yang khas dan tiada duanya dengan meleburnya vokal David, gitar Jarwo, bas Emil dan drum Pepeng selama 22 tahun. “Naif sudah sampai level yang lancar, isiannya sudah pasti dirasa cocok. Memang berasa banget di umur 22 tahun band. Memang jodoh secara musikalitas aransemen. Kalau dibandingkan gue di band bersama musisi lain, belum tentu gue bisa mendapatkan itu,” kata Emil.
    Dengan demikian, 7 Bidadari merupakan sebuah upaya Naif untuk kembali ke akar musiknya, namun dengan modal pengalaman 22 tahun. “Mungkin bagi yang suka dengar Naif dari dulu bisa merasakan atmosfernya kembali lagi kayak begitu,” kata Jarwo. Pepeng menegaskan, “Mudah-mudahan di sini KawanNaif bisa menemukan spirit Naif yang mereka kenal dulu, tapi tentu saja prosesnya nggak bisa diulang kayak dulu.”
     Sementara itu, David mengaku tidak punya ekspektasi apa-apa terhadap album ini. “Gue bisa release saja sudah senang! Gila, lama banget!” katanya sambil tertawa. “Kalau ada orang yang menerima dengan baik, itu feedback yang menyenangkan buat gue. Tapi tujuan utama ya kami keluarkan saja. Kami masih berkarya, dan sejauh ini gue nggak akan berhenti berkarya.”

Sambil menunggu karya-karya berikutnya, selamat mengenal kembali Naif di 7 Bidadari.


                                                                                                                                         Hasief Ardiasyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar